Shalat Dhuhur Di Mesjid Kuala Leupung

@bangrully · 2018-07-12 16:32 · esteem

Hari Minggu pekan lalu saya membawa keluarga bertamasya ke pantai. Pantai Kuala di Kecamatan Lhoknga Leupung Kabupaten Aceh Besar jatuh menjadi pilihan.

Dengan tiga mobil kami sekeluarga besar menuju ke sana. Tak menarik saya ceritakan karena standar saja kisahnya. Sampai ke pantai ya mandi lautlah menunya.

Tibalah waktu dhuhur. Tamu tetangga yang sepertinya suatu komunitas menghadirkan musik keyboard tanpa ampun. Tak jauh dari lapak kami terlihat balai seperti mushalla tapi saya khawatir kaki saya malah bergoyang mengikuti musik ketika shalat, kan repot.

image

Bersama dua orang kerabat saya mengajak mereka ke arah bangunan yang mirip seperti Mesjid kira-kira 250 meter dari tempat kami. Sebenarnya saya pribadi sudah merencanakan shalat disitu dari awal kedatangan. Beberapa kali ketika melakukan melintasi jalan barat selatan bangunan ini mencuri perhatian saya. Cuma saya penasaran ini Mesjid atau sekedar Mushalla.

Yang saya khawatirkan pada bangunan yang letaknya asing begini adalah ketersediaan air. Namun kekhawatiran saya tak terbukti setelah melihat tempat wudhu dan toilet dengan penampung air di atasnya.

Selesai wudhu saya masuk kedalam. Ternyata jamaah dhuhur sudah mulai, masbuklah saya dhuhur ini.

image

Interior dalamnya biasa saja, namun lampu dalamnya yang tampak seperti berbahan tali sabuk kelapa yang yang kokoh terasa sangat artistik.

Ternyata yang mengarah ke jalan itu adalah bagian belakang mengikuti kaidah arah kiblat. Bagian depannya ternyata cukup elegan untuk ukuran Mesjid kecil.

image

Warna bangunan yang dominan putih serta kubah putih dengan leher warna hitam dan dan guratan relief warna emas membuat aura bangunan ini terasa keren sekali dimata saya.

Kami sempat berbincang dengan seorang warga yang menjadi imum ketika shalat tadi yang belakangan kami ketahui juga merangkap pengelola.

image

Dari beliau saya ketahui bahwa daerah itu adalah Gampong Dayah Mamplam dan Mesjid itu dinamakan mesjid Kuala. Menurut cerita beliau Mesjid itu dibangun oleh seorang dermawan yang juga pemilik tanah tersebut yang kini berdomisili di Medan.

Kendati pun Mesjid namun disini tidak diselenggarakan shalat Jum'at. Karena memang jumlah penduduk sedikit disekitar Mesjid. Dulu menurutnya disini adalah pemukiman padat penduduk sebelum tsunami datang. Setelah tsunami penduduk yang trauma direlokasi kewilayah dekat pabrik semen.

Satu hal yang menjadi perhatian saya abadikan saja penghijauan agak serius dilakukan mungkin hawa panas bisa agak diredam. Pasti tambah nyaman singgah disini.

Beberapa mobil parkir di halaman ketika mobil kami meninggalkan hamalan Mesjid. Moga bila singgah lain kali Mesjid ini sudah tambah rimbun.

#indonesia #esteem #aceh #travel #garudakita
Payout: 0.000 HBD
Votes: 35
More interactions (upvote, reblog, reply) coming soon.