The Upper Peusangan River and the Life of Fishermen in Laut Tawar Lake

@ponpase · 2025-11-03 16:32 · Worldmappin

20251029_122810.jpg

PONPASE HIVE BLOG.png

ENGLISH

PONPASE HIVE BLOG.png

Hello community, I hope you're having a great day. I'd like to share some of my travel stories.

That afternoon, the weather was scorching hot, the heat stung my skin, but occasionally a breeze and cool air came from the edge of the lake. It was already midday, and on my way to the lake, I stopped for a moment because, in the distance, I saw a river flowing directly from the lake.

20251029_122404.jpg

According to sources I've encountered, this is the headwaters of the Peusangan River, which flows into the coast of Bireun Regency. The river, which originates directly from this lake, continues to flow with water constantly. This lake is known as a freshwater lake, serving as the primary reservoir for natural water from the highlands.

20251029_122602.jpg

This river is not far from downtown Takengon. Not far from the bridge is a hydroelectric power plant (PLTA PEUSANGAN). It was built similar to a dam, as we often see in reservoirs or similar water reservoirs.

20251029_122441.jpg

On the riverbank stands a majestic mosque, a place of worship for the Muslims who live around the lake. Located not far from the market and fishing village, the mosque serves as a symbol that no matter how far we go in life, we should never forget God. This also provides close access to their worship.

20251029_122522.jpg

Around the lake, there was a dense population. Not far from the center of the dam, I continued walking along the riverbank to explore the surroundings. This time, I was interested in viewing the river from the boat mooring area, wanting to observe the fishing activity around the river.

20251029_123011.jpg

In the river, numerous water hyacinth plants were visible, almost covering the entire area. These aquatic plants appeared to be in bloom, their flowers a beautiful light purple, blooming beautifully, radiating in the light and reflections of the river water.

20251029_123106.jpg

This is where fishermen moor their boats, serving as a meeting point for fishermen. Several boats were moored, and not long after I was there, several boats had just returned from the lake.

20251029_122643.jpg

This spot was even once used as a stopover point for dragon boat riders during national events. Large wooden beams serve as bases for the boats. There are huts/sheds in this area for lodging, as well as public facilities like restrooms and guest rooms.

20251029_122639.jpg

Fishermen usually go to the lake to fish in the morning and return around noon. They use small boats, or canoes, made from wooden logs. These small boats are operated by low-powered engines.

20251029_122850.jpg

According to them, the fish caught in the lake are tilapia, and there are also depik fish, a type of small fish known to command a high price. However, depik fish are now difficult to find, only during certain seasons.

20251029_122729.jpg

Depik fish, a favorite fish of freshwater lakes, is loved by Gayo residents, and is even a favorite dish during celebrations. Meanwhile, that afternoon, the fisherman only brought home tilapia. This freshwater fish is delicious when cooked with Asam Jing, a spicy and sour seasoning typical of Gayo cuisine.

20251029_122722.jpg

This tilapia is caught from the lake by lighting or fishing. The fish must be immediately brought home and sold at the market. Because fresh fish have a higher selling price, some of the fish caught must be alive, and they are kept alive in jerrycans.

20251029_122831.jpg

20251029_122912.jpg

 20251029_123117.jpg

20251029_122815.jpg

20 251029_122736.jpg

20251029_122940.jpg

2025 1029_122750.jpg

20251029_122639.jpg

The lake, river, and boats have become a lifeline for the people who live around the lake. The lake has provided survival and part of the livelihood of some people, perhaps those who do not have other jobs, becoming a fisherman is an option to make a living.

PONPASE HIVE BLOG.png

INDONESIA

PONPASE HIVE BLOG.png

20251029_122810.jpg

Hello komunitas, semoga harimu menyenangkan, saya ingin berbagi cerita perjalanan saya.

Siang itu cuaca sangat terik, udara panas begitu terasa menyengat di kulit saya, tetapi sesekali angin dan udara sejuk datang di pinggir danau. Pada waktu itu sudah siang hari, di tengah perjalanan ke danau saya berhenti sejenak karena dari kejauhan saya melihat aliran sungai yang berhulu langsung dari danau.

20251029_122404.jpg

Menurut sumber yang saya temui, ini adalah aliran hulu sungai Peusangan yang bermuara ke pesisir kabupaten Bireun. Sungai yang berhulu langsung dari danau ini terus mengaliri air setiap waktu, danau ini disebut dengan danau laut tawar, menjadi sebagai tempat utama yang dapat menampung air alami dari dataran tinggi.

20251029_122602.jpg

Sungai ini tidak jauh dari pusat kota Takengon, tidak jauh dari jembatan terdapat sebuah proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA PEUSANGAN). Dibangun mirip menyerupai sebagai sebuah bendungan yang sering kita lihat di waduk atau tempat penampungan air sejenisnya.

20251029_122441.jpg

Di pinggir sungai berdiri megah sebuah mesjid yang menjadi tempat ibadah umat muslim yang tinggal di sekitar danau ini. Mesjida yang terletak tidak jauh dari aktivitas pusat pasar dan nelayan menjadi sebuah gambaran bahwa sejauh apapun kita melangkah di dalama kehidupan dunia, jangan pernah melupakan tuhan, menjadi ini pula memberikan akses yang dekat untuk mereka beribadah.

20251029_122522.jpg

Di sekitaran danau, tampak penduduk yang begitu padat, tak jauh dari pusat bendungan, saya terus berjalan menelusuri bibir sungai untuk melihat di sekeliling. Kali ini saya tertarik untuk mengambil sudut sungai dari area tambatan perahu, saya ingin melihat aktivitas nelayan di sekitar sungai ini.

20251029_123011.jpg

Di sungai tampak begitu banyak tanaman eceng gondok yang hampir menutupi area sungai. Tanaman air ini tampak sedang berbunga, warna bungnya indah, warna ungu muda, tampak mekar dan indah terpancar dengan cahaya sinar dan pantulan air sungai.

20251029_123106.jpg

Ini adalah tempat para nelayan menambat perahu mereka, menjadi pusat pertemuan antar nelayan. Beberapa perahu tampak sedang berlabuh dan tidak lama berselang ketika saya sedang berada disini beberapa perahu baru saja pulang dari danau.

20251029_122643.jpg

Bahkan tempat ini pernah dijadikan pusat pemberhentian perahu naga dalam event nasional, balok-balok kayu besar tampak menjadi alas untuk sandaran perahu. Di area ini terdapat pondok/gubuk untuk bersinggah, serta ada juga fasilitas umum seperti toiler dan ruang kamar.

20251029_122639.jpg

Para nelayan biasanya pergi ke danau untuk mencari ikan ketika pagi hari dan mereka akan pulang menjelang siang, mereka memiliki perahu berukuran kecil atau sejenis sampan yang terbuat dari batang kayu. Perahu kecil ini dioperasikan dengan menggunakan mesin bertenaga rendah.

20251029_122850.jpg

Menurut mereka, ikan yang ditangkap di danau adalah jenis ikan mujair, ada juga ikan depik, jenis ikan kecil yang terkenal memiliki harga jual yang tinggi. Tapi sekarang ikan depik sulit ditemui, hanya pada musim tertentu saja.

20251029_122729.jpg

Ikan depik, merupakan ikan primadona danau laut tawar, warga gayo sangat suka dengan ikan ini, bahkan menjadi hidangan favorit di hari-hari perayaan. Sementara itu, pada siang itu nelayan ini hanya membawa pulang ikan mujair, ikan yang hidup di air tawar ini akan sangat enak jika dimasak dengan bumbu Asam Jing, bumbu masakan asam pedas khas dari gayo.

20251029_122722.jpg

Ikan mujair ini didapatkan dari danau dengan cara dinyala ataupun dipancing, ikan harus segera dibawa pulang dan dijual kepasar. Karena ikan segar akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, sehingga beberapa ikan yang ditangkap mesti harus dalam kondisi hidup, mereka membiarkan hidup di dalam jerigen.

20251029_122831.jpg

20251029_122912.jpg

20251029_123117.jpg

20251029_122815.jpg

20251029_122736.jpg

20251029_122940.jpg

20251029_122750.jpg

20251029_122639.jpg

Danau, sungai dan perahu ini telah menjadi jalan penyambung hidup beberapa orang yang tinggal di sekitaran danau ini. Danau telah memberikan keberlangsungan hidup dan bagian dari mata pencaharian sebagian orang, mungkin mereka yang tidak memiliki pekerjaan lain, menjadi nelayan adalah sebuah pilihan untuk menyambung hidup.

PONPASE HIVE BLOG.png

That concludes my post, I hope you enjoy it...


download.png


Location Via https://worldmappin.com/ : //:# (!worldmappin 4.61750 lat 96.85164 long KRUENG PEUSANGAN DANAU LAUT TAWAR d3scr) Via Google Maps : https://maps.app.goo.gl/9vZHhritGmEKU2FK7

Regards, @ponpase

PONPASE HIVE BLOG.png

ponpase footer hive blog.png

#travel #nature #photography #waiv #neoxian #palnet #adventure #indonesia #proofofbrain #peakd
Payout: 0.166 HBD
Votes: 12
More interactions (upvote, reblog, reply) coming soon.